Tukang Sol vs Tukang Jahit

Apa yang terpikir dibenak kamu setelah saya ketik judul diatas? Apapun bolehlaaah, tapi plis ya, jangan berpikir kalo saya mau cerita tentang pertengkaran seorang tukang sol dan tukang jahit. Bukan! Bukan itu! Jelas bukan itu, ini kan blog tentang creative sales, jadi yang bakal saya bahas, yaaa soal pemasaran yang tukang sol dan tukang jahit lakukan.


Banyak deh ya yang sering liat tukang sol keliling sambil bersahut-sahut nawarin jasanya, “solpatuuu” ya alias sol sepatu, hehehe. Kalau tukang jahit, sahut-sahutnya kayak gimana ya? apakah “yuk dijahit-dijahit”, waduh apanya yang dijahit?

Pernah perhatiin packagingnya tukang sol? Kebanyakan pasti bergaya casual, dengan topi, kemeja/kaos, dengan gendongan 2 buah kotak “per-sol-an” yang dipanggul di pundaknya. Kalau tukang jahit gimana? Biasanya kan mereka stay di toko. O o ow, bukan tukang jahit versi rumahan yang saya maksud, tapi tukang jahit keliling, pernah liat kan? Selidik punya selidik, ternyata mereka punya cara berpromo juga ya, yuk ah kita bahas disini, sob.
  • Sales script
Sales script itu penting banget loh. Itu yang nunjukin dan mencitrakan apa yang sebenernya kita tawarin sama customer, baik itu produk berupa barang atau jasa. Kalau kita ampe salah bikin sales script, calon customer jadi malah sangsi dan akhirnya kabur dari kita, gak mau dong dijauhin calon customer. Contohnya tukang sol sepatu ini, sales scriptnya adalah “solpatu!!”. Jelas banget kalau beliau nawarin jasa ngesol sepatu kita yang udah pada bolong atau nganga kayak mulut buaya, hehehe. Coba kalau sales script tukang sol itu gak kayak gitu, tapi malah “sop ayam”, orang bakal heran dengan apa yang sebenernya kita jual. Sebenernya, kita bisa kok lebih kreatif dalam sales script. Misalnya saja kita sebutin value produk kita, kayak tukang sol tadi, bisa jadi sales scriptnya kayak gini, “solpatu, hanya 5 menit, jahitan rapih”. Nah kan, lebih menjual yang kedua dong dibanding yang pertama. So, be clear, be creative.
  • Strong visual
Saya nih waktu pertama kali lihat ada tukang jahit keliling, saya bener2 attracted by his personification. Dengan ngeliat mesin jahitnya yang terpampang nyata diatas sepeda yang diberi warna mencolok dan kotak mesin jahitnya juga yang beliau cat dengan warna yang memukau perhatian juga. Saya perhatiin tulisan di kotak mesinnya, ternyata bertuliskan, “Vermak Jeans, Ganti Relsleting Celana, Kancing, Jaket,dll”. Hm, iya memang sudah OK sih secara visual. Tapi jangan sampai gak ada pesan yang membuat orang-orang mau push to action ya. jaminan kayak kerapihan dan kecepatan waktu bisa jadi strong point loh buat bisnis kita.
  • Efisiensi lokasi
Kalau kebanyakan tukang sol masih memilih untuk berjalan kaki (tapi ada juga kok yang udah pake sepeda, bahkan motor), mungkin tujuannya adalah agar lebih dapat mencakup wilayah yang sulit dilewati kendaraan. Dengan berjalan kaki, tukang sol dapat berjalan pelan ataupun cepat, tergantung mana yang sepertinya bisa jadi sasaran pembeli jasanya beliau. Tapi kalau kita lihat caranya tukang jahit yang menggunakan sepeda atau motor, yah jelas karena barang mereka kan berat, jadi enaknya ya pake kendaraan. Tapi memang tidak bisa menjangkau daerah-daerah tersembunyi. Eh, ada positifnya juga menggunakan kendaraan. Mereka jadi bisa menentukan tempat mana saja yang mau mereka incar. Jadi kalau wilayah A tidak jadi target market, yaa bisa dikebut dong kendaraannya. Kalau lagi di wilayah B yang pas banget jadi market mereka, yah bisa stay ditempat yang terlihat banyak orang dan manfaatkan sales script. Mantep kan?!

Jadi, gimana menurut kamu? Lebih mantep promonya sang tukang sol atau tukang jahit? Jawab dalam hati aja ya, hihihi

Post a Comment

0 Comments