Shopping adalah hal yang paling banyak disukai oleh perempuan, ya seperti saya. Hmmm, kamu juga kan?! Hihihi. Kalau masuk ke dalam mall, mata selalu menuju ke arah yang menggoda, seperti sepatu wedges dengan desain yang unik dan warnanya yang kalem, terus lihat ke sebelah kanan ada blazer lucu warna krem dengan renda cantik di bagian kerahnya, aaaaah banyak deh, rasanya pengen beli semuaaaa.
● Initiator
Sang inisiator, dialah orang yang pertama membuat ide untuk membeli barang A, B, sampai Z. kadang, sang inisiator itu berinisiasi untuk membeli itu karena memang butuh, tapi ada kalanya, ingin membeli karena nafsu saja. Jadi, kalau misalnya kamu termasuk sang inisiator, lebih berhati-hati lagi ya, apakah yang akan kamu beli itu memang kamu butuhkan atau hanya karena sekedar ingin saja dan akhirnya cuma jadi pajangan yang menuh-menuhin rumah kita. So, be aware ya girls!
Sang inisiator, dialah orang yang pertama membuat ide untuk membeli barang A, B, sampai Z. kadang, sang inisiator itu berinisiasi untuk membeli itu karena memang butuh, tapi ada kalanya, ingin membeli karena nafsu saja. Jadi, kalau misalnya kamu termasuk sang inisiator, lebih berhati-hati lagi ya, apakah yang akan kamu beli itu memang kamu butuhkan atau hanya karena sekedar ingin saja dan akhirnya cuma jadi pajangan yang menuh-menuhin rumah kita. So, be aware ya girls!
●Influencer
Sang influencer, seorang yang memberikan pengaruh keputusan dalam berbelanja. Contoh kasusnya pada anak kecil yang saya lihat di mall. Seorang anak kecil atau bahkan sudah besarpun bisa berpengaruh karena mereka terpengaruh oleh iklan atau bahkan komentar kerabat dekatnya mengenai sebuah produk. Jadi, untuk menjadi seorang influencer, pastikan bahwa informasi yang kita tahu memang benar hingga akhirnya kita yakin bahwa produk itulah yang sebaiknya dibeli oleh orang tua, adik, pacar, atau siapapun.
Sang influencer, seorang yang memberikan pengaruh keputusan dalam berbelanja. Contoh kasusnya pada anak kecil yang saya lihat di mall. Seorang anak kecil atau bahkan sudah besarpun bisa berpengaruh karena mereka terpengaruh oleh iklan atau bahkan komentar kerabat dekatnya mengenai sebuah produk. Jadi, untuk menjadi seorang influencer, pastikan bahwa informasi yang kita tahu memang benar hingga akhirnya kita yakin bahwa produk itulah yang sebaiknya dibeli oleh orang tua, adik, pacar, atau siapapun.
●Decider
Inilah dia, sang pengambil keputusan. Biasanya yang sering berperan sebagai decider adalah seorang ibu. Apakah kamu sudah menjadi seorang ibu? Sebaiknya kamu jadi sang decider yang bijak ya, tidak asal menuruti keinginan anak yang ingin membeli sebuah produk karena gambar dan warnanya saja.
Inilah dia, sang pengambil keputusan. Biasanya yang sering berperan sebagai decider adalah seorang ibu. Apakah kamu sudah menjadi seorang ibu? Sebaiknya kamu jadi sang decider yang bijak ya, tidak asal menuruti keinginan anak yang ingin membeli sebuah produk karena gambar dan warnanya saja.
●Buyer
Percuma kalau kita adalah sang influencer atau decider, tapi kita gak punya kendali untuk membeli produk yang akan kita beli. Jadi, seorang buyer itu yang paling penting dalam bertransaksi. Nah, transaksi itu pake uang. Jadi, siapa yang punya uang, dia yang bisa beli. Siapa yang megang uang, dia yang menjadi buyer
Percuma kalau kita adalah sang influencer atau decider, tapi kita gak punya kendali untuk membeli produk yang akan kita beli. Jadi, seorang buyer itu yang paling penting dalam bertransaksi. Nah, transaksi itu pake uang. Jadi, siapa yang punya uang, dia yang bisa beli. Siapa yang megang uang, dia yang menjadi buyer
●User
User adalah pengguna sebuah produk. Mulai dari produk bayi yang digunakan oleh bayi, sampai dengan produk orang tua yang jelas memang khusus untuk mereka gunakan. Untuk peran ini, user bisa juga bertindak sebagai buyer, bisa juga tidak. Ya iyalah, masa bayi beli susu dan biscuit sendiri, hehe..
User adalah pengguna sebuah produk. Mulai dari produk bayi yang digunakan oleh bayi, sampai dengan produk orang tua yang jelas memang khusus untuk mereka gunakan. Untuk peran ini, user bisa juga bertindak sebagai buyer, bisa juga tidak. Ya iyalah, masa bayi beli susu dan biscuit sendiri, hehe..
Naaah kan, sekarang udah kebayang dong peran kamu sebenernya dalam pembelian sebuah produk?! Kalau saya sih lebih cenderung sebagai influencer, Kamu?
0 Comments